Dandim Menghadiri Penijauan Bagi Korban Tanah Gerak Paguyangan
Didampingi Dandim 0713 Brebes Letkol Armed Mohamad Haikal Sofyan,Ketua Dekranasda AKBP Dr Drs H Warsidin, Kalakhar BPBD Brebes Nurshy Mansur, Kepala Dinas Sosial Brebes Masfuri, Kepala Dinperwaskim Brebes Sutrisno dan Kepala OPD terkait lainnya.
Demikian disampaikan bupati saat meninjau korban terdampak tanah bergerak di Dukuh Legok Desa Cilibur, Kec Paguyangan dan bencana banjir bandang di Desa Kutamendala, Kec Tonjong, Selasa (22/3).
Bupati Brebes mengatakan, Pemkab akan membantu warga korban bencana tanah bergerak untuk kembali membangun rumahnya yang rusak. Namun bantuan itu akan diberikan setelah ada rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung.
"Kita masih menunggu dari BMKG Bandung untuk melakukan penelitian di lokasi," ujarnya saat melakukan kunjungan ke lokasi bencana di Dukuh Legok Desa Cilibur.
Pemkab Brebes telah meminta bantuan BMKG Bandung guna melakukan penelitian di lokasi bencana. Rekomendasi dari BMKG sangat penting untuk memastikan apakah di lokasi tersebut masih aman untuk pemukiman atau tidak sehingga harus direlokasi. "Bantuan nanti akan diupayakan dan diberikan setelah ada rekomendasi dari BMKG," kata Idza.
Menurutnya, jika nantinya harus relokasi Pemkab akan membantu penyiapan lahannya. Untuk pembangunan rumahnya diupayakan bantuan dari pemkab, provinsi, pusat. "Bantuan juga akan kami upayakan dari sumber lain seperti Baznas atau dana CSR perusahaan," ungkap Idza.
Saat ini Pemkab telah menyalurkan sejumlah bantuan berupa bahan makanan, paket sembako dan kebutuhan lainnya untuk warga terdampak tanah bergerak.
Hal tersebut mengingat aliran sungai telah pindah arah akibat banjir bandang.
"Yang kedua adalah tanggul secara darurat dulu karena memang belum dianggarkan dan ini adalah bencana," lanjut Idza.
Camat Paguyangan Drs Husni Pramono MSi mengatakan, bencana alam tanah bergerak melanda Dukuh Legok Desa Cilibur, Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Jawa Tengah, akibatnya 45 bangunan rusak. Bencana tanah bergerak terjadi sejak Rabu (16/3) dan hingga kini pergerakan tanah masih terus terjadi.
Akibat bencana tanah bergerak tersebut sejumlah warag terpaksa mengungsi ke tempat yang aman dan sebagian masih bertahan di rumahnya walau tetap was-was. Karena pergerakan tanah terus terjadi, apalagi jika turun hujan. Bencana tanah bergerak di Dukuh Legok Desa Cilibur merusak 45 bangunan rumah warga, satu tempat ibadah dan satu gedung futsal milik BUMDes Cilibur. (Wasdiun/Pendim)
Komentar
Posting Komentar